Kuil Parthenon, Peninggalan Peradaban Yunani

Rahmad Ardiansyah

Parthenon merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Yunani Kuno untuk menyembah Athena, dewi yang menjadi patron orang – orang Athena. Bangunan Parthenon terletak di Akropolis. Parthenon dibangun pada masa puncak kejayaan polis Athena (477 SM). Eksterior Parthenon berhasil diselesaikan pada 438 SM dan selesai didekorasi pada tahun 432 SM.

Sebenarnya, Parthenon merupakan pengganti dari kuil Athena yang hancur akibat invasi Persia pada tahun 480 SM. Selain sebagai pengganti, bangunan Parthenon juga merupakan wujud syukur orang – orang Athena yang telah diberikan keselamatan oleh Dewi Athena pada serangan bangsa Persia.

Pada abad akhir ke – 6 M, kuil ini didedikasikan kepada Perawan Maria dan beralih fungsi menjadi gereja. Ketika Ottoman menguasai Athena sekitar tahun 1460, Parthenon beralih fungsi menjadi masjid. Pada tanggal 26 Desember 1687, ledakan terjadi di dalam Parthenon karena serangan dari Venezia sehingga arsitektur megah Parthenon mengalami kerusakan parah. Dapat disimpulkan bahwa bangunan Parthenon pernah digunakan sebagai tempat peribadatan oleh tiga agama yang berbeda yaitu Yunani Kuno, Kristen dan Islam.

Parthenon bukanlah kuil yang besar, namun nilai dari bangunan ini adalah akumulasi dari estetika dan filsafat Yunani : idealisme cara hidup, perhatian yang detail, pengertian matematis yang menjelaskan keharmonisan alam. Tingkat presisi yang sangat akurat diperlihatkan di bangunan Parthenon. Hal ini yang membedakan Partenon dengan bangunan dari kebudayaan lain. Parthenon merupakan perlambang dari demokrasi Athena. Orang Athena percaya bahwa mereka berbeda dengan orang barbar karena mereka hidup berdemokrasi. Parthenon merupakan salah satu tempat dimana mereka mempraktikkan demokrasi. Disana setiap individu dianggap penting dan layak dipertimbangkan.

Bangunan Parthenon
Dasar bangunan Parthenon terbuat dari batu kapur dan tiangnya terbuat dari marmer Pentelic. Dasar bangunan Parthenon memiliki ukuran 23.028 kaki persegi atau sekitar setengah lapangan sepak bola dengan 46 tiang luar dengan tinggi 34 kaki. Arsitek dari bangunan Parthenon adalah Iktinos dan Kallikrates. Fungsi utama Parthenon adalah untuk menampung patung – patung monumental Athena yang terbuat dari emas dan gading ciptaan Pheidias. Pembangunan Parthenon menelan biaya 469 perak talents. 1 talents zaman itu bisa untuk membuat satu trireme, kapal perang paling canggih pada masanya.

Berbeda dengan bangunan Yunani lain yang tiang depannya berjumlah enam, kuil Parthenon memiliki delapan tiang. Kuil Yunani lain memilki hiasan friz (bongkahan batu panjang dengan pahatan bersambung) saja, atau metope (panel batu individual berhias) saja, namun pada Parthenon terdapat friz dan metope sekaligus. Ada serangkaian triglif dan metope di akitraf utama, diatas tiang bergaya Doria, dan ada friz di arkitraf dalam, diatas tiang bergaya lonia. Jadi ketika kuil – kuil Yunani lain memiliki tiang dengan satu gaya saja, tiang – tiang Pantheon dibuat dengan dua gaya. Para arsitek Yunani membuat Parthenon seindah mungkin.

Parthenon tidak menggunakan adukan pasir, kapur maupun semen. Penyambung antara tiang dan bagian lain menggunakan cara unik. Para pekerja membuat lekukan kecil dibagian atas dari setiap blok batu. Lekukan tersebut juga dibuat pada blok batu yang letaknya bersebrangan di sebelahnya. Lalu mereka menuangkan timah cair kedalamnya. Apabila timah sudah mengeras, blok batu tersebut sudah bersatu dengan erat. Marmer putih Parthenon didapat dari hasil menambang di gunung Pantelicus. Marmer tersebut diangkut sejauh enam kilometer ke kota Athena menggunakan kereta yang ditarik oleh lembu.

Tiang – tiang pada Parthenon berupa potongan marmer berbentuk drum yang disatukan dengan bahan logam. Jalur – jalur marmer dipahat ketika potongan marmer masih diatas tanah dan diselesaikan ketika tiang itu sudah berdiri tegak. Kuil Parthenon sebenarnya hanya sedikit memiliki garis lurus di seluruh kuil, namun arsitek Parthenon sangat pintar dalam perhitungan bangunan sehingga bangunan Parthenon terlihat simetris. Tiang Parthenon memiliki ukuran besar dibagian bawah dan mengecil dibagian atas. Sementara itu pada tiang bagian tengah lebih kurus daripada bagian lain dan bagian sudut merupakan tiang yang paling gemuk.

Parthenon dirancang sebagai simbol kejayaan Athena selama 800 tahun berdiri. Parthenon menjadi salah satu simbol keagungan kejayaan Yunani Klasik. Melalui Parthenon kita dapat melihat bagaimana rakyat Athena memuja dewanya serta kecerdasan dalam membuat bangunan kolosal Parthenon.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang. Sejak menjadi pelajar saya hobi terkait IT terkhusus pengelolaan blog. Selain mengelola website Idsejarah.net, saya juga menjadi admin web mgmpsejarahsmg.or.id, admin web sma13smg.sch.id sekaligus menjadi salah satu penulis LKS di Modul Pembelajaran MGMP Sejarah SMA Kota Semarang. Saat ini saya sedang menjalankan program Calon Guru Penggerak angkatan 10. Projek web Idsejarah.net saya harapkan akan menjadi media untuk mempermudah guru sejarah dalam mengakses artikel, video, dan media pembelajaran terkait pembelajaran sejarah. Website ini akan terus dikelola dan dikembangkan agar semakin lengkap. Kedepannya besar harapan saya untuk mengembangkan aplikasi android untuk guru sejarah. Selain mengelola website, saya juga aktif mengelola channel Youtube Idsejarah sebagai media berekspresi platform video online.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah